Banyak orang yang berkeinginan mempunyai usaha sampingan, tapi belum tahu harus mulai darimana, banyak juga yang berpikir kalo mau buka usaha harus mempunyai modal yang besar, harus pintar, harus punya banyak relasi, dan lain sebagainya. Banyak juga yang takut gagal, takut rugi, takut di tipu, buntut2 nya yang ada kita menjadi diam di tempat, kata orang jawa mah, nerimo….., pasrah ma nasib, kita punya sejuta alasan pembenaran untuk diam di tempat, maka gak heran kalo masyarakat kita gak maju2….
Kalo kita bekerja pada orang lain, kita harus berpikir untuk terus meniti karir sampai puncak, itu juga kalo gak keburu pensiun,
Jika kita mengikuti pola dan alur pensiun yang normal dan alamiah, maka ketahuilah bahwa saat kita pensiun, kita juga pada dasarnya pensiun dari semua pemberi kerja, bukan hanya dari pemberi kerja kita saat ini. Terlebih lagi, jika pola "normal" dan "alamiah" itu erat kaitannya dengan usia produktif.
Akan cukup sulit bagi kita, setelah pensiun di usia 30, 40, atau bahkan 50 tahun, menemukan pemberi kerja yang mau mempekerjakan kita. Dan sangat mungkin, kita sendiri pun akan bosan dengan lagi-lagi bekerja untuk orang lain.
Apa yang pasti adalah; kita jelas tak ingin setelah pensiun langsung mati. Sisa usia kita mungkin masih 10, 20, atau malah 50 tahun juga.
Jadi, mau tidak mau, ingin tak ingin, kita juga harus mulai berpikir tentang menerjuni dunia entrepreneur, baik sesegera mungkin atau segera setelah kita pensiun.
Akan cukup sulit bagi kita, setelah pensiun di usia 30, 40, atau bahkan 50 tahun, menemukan pemberi kerja yang mau mempekerjakan kita. Dan sangat mungkin, kita sendiri pun akan bosan dengan lagi-lagi bekerja untuk orang lain.
Apa yang pasti adalah; kita jelas tak ingin setelah pensiun langsung mati. Sisa usia kita mungkin masih 10, 20, atau malah 50 tahun juga.
Jadi, mau tidak mau, ingin tak ingin, kita juga harus mulai berpikir tentang menerjuni dunia entrepreneur, baik sesegera mungkin atau segera setelah kita pensiun.
Post a Comment